Sunday, February 5, 2017

INSTLASI MAP PROXY DAN MAP SERVER PADA UBUNTU



PEMBUKAAN
Latar Belakang
Pada zaman sekarang yang semakin canggil ini berbagai macam cara bisa dilakukan dalam pemanfaatan geografis pada sistem digital seperti menyediakan map atau peta yang dibuat secara sistem sesuai dengan keinginan si pembuat peta. Salah satunya yaitu google maps. Adapun pada pembahasan kali ini akan menjelaskan bagaimna cara membuat maps secara custom.

ISI
1. Pengertian Map Server
Secara singkat map server adalah penyedia layanan (web service peta). Dalam arti Map Server adalah sebuah lingkungan pengembangan open source untuk membangun aplikasi internet spasial diaktifkan. Hal ini dapat dijalankan sebagai program CGI atau melalui Mapscript yang mendukung beberapa bahasa pemrograman (menggunakan SWIG). MapServer dikembangkan oleh University of Minnesota - jadi, sering dan lebih khusus disebut sebagai "UMN MapServer", untuk membedakannya dari komersial "peta server". MapServer awalnya dikembangkan dengan dukungan dari NASA, yang membutuhkan cara untuk membuat citra satelit yang tersedia untuk umum.

2. Pengertian Map Proxy
Map proxy adalah aplikasi penampung data sementara dari penyedia layanan web (web service) peta, agar pengambilan data yang berulang-ulang lebih cepat (tanpa meminta kembali ke map server).

3. Web Service Peta
Web service peta terdiri dari 2 bagian, yaitu
a. Lossly (ada data yang dibuang). Seperti WMS (Web Map Service) dan WMTS (Web Map Tile Service)
b. Lossless seperti WFS (web Feature Service) dan WCS (Web Corrage Service)
Keseluruhan format ini distandarkan oleh organisasi OGC.

4. Cara Instalasi Map Server dan Map Proxy
Untuk menginstalasi map server direkomendasikan menggunakan linux atau virtualbox.
Langkahnya yaitu:
a. Buka terminal (ubuntu)
b. Ketikan perintah sudo apt-get install cgi-mapserver
c. Untuk mengetahui struktur direktori Map Server, gunakan perintah : dpkg -L cgi-mapserver
d. Karena saya mengeksekusinya menggunakan python, install python juga dengan perintah : sudo apt-get install python-pip python-dev
e. Kemudian install uwsgi, dengan perintah : sudo pip install uwsgi
f. Kemudian install Map Proxy, dengan perintah : sudo pip install MapProxy 
g. Setelah diinstall maka unduh peta Indonesia dan konfigurasi map proxy serta map file dari map server di halaman download.

PENUTUP
Kesimpulan
Jadi, untuk membuat map secara custom, kita harus terlebih dahulu menginstall map server dan map proxy pada ubuntu.

Saran
Praktikum tentang hal ini harus bisa lebih dipahami dimengerti, tidak hanya dibuat saja, tetapi harus tahu fungsi dari setiap perintah yang dieksekusi.



Thursday, November 24, 2016

MEMBUAT DAN MENGEDIT DATA GEOSPASIAL





Retrieve data geospasial adalah merupakan suatu cara untuk melakukan select/view, data record dari file dbf dan geometri dari file shp.
A. Cara Membuat Data Geospasial
Untuk membuat data geospasial, menggunakan library pyshp, dan untuk membuat data geospasial diperlukan file namafile.shp beserta namafile.dbf.
Adapun tahapannya sebagai berikut:
a. Import shapefile
b. Instanisasu writer method
    Sf = shapefile.Writer(param)
    Dimana param adalah pilih shapetype:
- shapeType = 1
- shapeType = 3
- shapeType = 5
c. Sama seperti read, kita lakukan method dbf dan shp.
 Shapefile (shp)
 Untuk menambahkan record tergantung dengan tipe ESRI-nya.
1. sf.point (x,y)
2. sf.line = (parts:[[x.y],[z.w],...])
3. sf.poly = (parts:[[x.y],z.w],...])
 Databasefile (dbf)
 Tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Membuat atribut terlebih dahulu kemudian menambahkan record nya.
Contoh:
sf.field('Nama Field','C','50')
Dimana C adalah Character, dan 50 adalah length. Dalam arti nama atribut, nama field dengan panjang 50 karakter.
b. Tambahkan recird dibawah ini
 sf.record('Batam')
 sf. record('Batam','Sekupang')
c. Setelah selesai maka simpan, dengan perintah
 sf.save('namafile.shp')

      B. EDITING DATA GEOSPASIAL
Adapun dalam editing data geospasial hampir sama dengan langkah-langkah membuat data geospasial, yang membedakan adalah:

sf = shapefile.Writer(param)
diganti dengan

sf = shapefile.Editor(param)

dimana param adalah nama letak file.

Adapun operasi dalam editing pada shp dan dbf sama saja.
               shp
dbf
sf.poly()
sf.line()
sf.point()
sf.record()
sf.delete(n), dimana n adalah baris ke-n dari tabel


Dan jika sudah selesai, simpan dengan perintah:
Sf.save(‘namafile’)

Kesimpulan :
untuk membuat data geospasial adalah WRITE sedangankan untuk mengedit adalah EDITOR.
Saran :
Untuk mengedit dan membuat data geospasial kita sebaiknya mempelajari terlebih dahulu bahasa pemrogramanya yaitu bahasa pemrograman Phython.


Tuesday, November 22, 2016

RETRIVE DATA GEOSPSIAL





Retrieve data geospasial adalah merupakan suatu cara untuk melakukan select/view, data record dari file dbf dan geometri dari file shp.
Dalam pembahasan kali ini Retreive data geospasial yaitu dengan mengambil data vector ESRI/shapefile dibagi 2 terdapat DBF dan SHP. Terdapat 3 Geometri standar ESRI
1.      Point
2.      Poline
3.      Poligon
Penjelasan:

Poin = dalam peta biasanya menunjukan sebuah tempat misalnya restoran
Polygon = dalam peta biasanya menunjukan sebuah pulau
Perbedaan Polygon dan Polyline adalah titik awal dan akhir polygon selalu bertemu sedangkan tidak dengan polyline.

Operasi pada Python: 

Implementasi Retrieve Data Geospasial dalam python:

>>sf = shapefile.Reader(‘namafile.shp’)
sf adalah variable
shapefile adalah nama class
Reader adalah nama method
Perintah untuk mengambil data perkolom:

>>sf.record(n)[n]
Perintah untuk melihat isi shapefile:

>>a = sf.shape(0)
>>dir(a)
Untuk melihat type:

>> a.shapetype


Mencari negara:

>> for a in sf.records():
>>   if a[8] == “indonesia”
>>         print a
Melihat Baris:

>> Print i
>>   i = i + 1

Kesimpulan :
Jadi dalam meretrive data kita dapat melakukan select atau view dan menghitung jumlah record tentunya dengan menggunakan aplikasi sepert Qgis dan Python.
Saran :
Terus di terapkan kepasa mahasiswa agar mengerti tentang data retrive pada data geosapsial.



MANIPULASI DATA GEOSPASIAL




Retrieve adalah bagaian dari manipulasi data yang digunakan untuk melihat isi data pada geospasial berupa data vektor yaitu yang berbentuk shape file yang diluncurkan oleh ESRI dengan extensil .shp.

File yang dibutuhkan untuk melakukan manipulasi data yaitu:
1. shp = berupa koordinat/titik.
2. dbf  = berupa tabel/database.
3. shx = berisi index data 
Data vektor adalah data yang menampilkan pola keruangan dalam bentuk titik, garis, kurva atau poligon. Data vektor sangat baik untuk merepresentasikan fitur-fitur jaringan jalan, gedung, rel kereta dan letak koordinat. Kelemahan data ini adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan fenomena yang bersifat gradual.
Cara menghitung jumlah record pada sebuah file yang berformat shp:
  1. masuk ke lokasi python terlebih dahulu
  2. ketikan python
  3. ketikan importshape file
  4. ketikan a=shapefile.Reader ('shp/bts_negara.shp')
  5. ketikan b=a.shapes() ketikan print len (b)
Kesimpulan :
Dalam data Retrieve ini kita dapat melakukan select/view dan menghitung jumlah record. Dengan mendapatkan data shp kita juga belum tentu kita dapat melihat data tersebut namun kita juga harus menggunakan aplikasi sepert Qgis dan Python.
Saran :
Sebaiknya terus di terapkan pada mata kuliah GIS agar mahasiswa mengerti tentang manipulasi data geospsial karen pengetahuan seperti ini penting untuk kedepannya nanti.


Monday, October 24, 2016

PENDAPAT MAHASISWA TI TERHADAP GEOSPASIAL

GEOSPASIAL

Mungkin masih banyak orang yang belum mengenal dengan kata atau pengertian geospasial, karena kata tersebut baru banyak diperbincangkan sekitar 3-4 tahun yang lalu. Sebelum ada istilah geospasial, orang sudah mengenal kata spasial, yang mempunyai pengertian aspek keruangan suatu obyek atau kejadian yang mencakup suatu lokasi, letak dan posisinya. Diberlakukannya suatu sistem referensi koordinat peta secara global, membuat pengertian spasial berkembang menjadi geospasial atau ruang kebumian yang pengertiannya adalah aspek keruangan yang menunjukan lokasi, letak, dan posisi suatu obyek yang berada di bawah, pada, di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sebuah sistem koordinat referensi tertentu.

Adanya Undang Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial yang diundangkan pada tanggal 21 April 2011, maka segala sesuatu yang berkaitan dengan geospasial harus mengacu pada UU yang berlaku.

Adanya sistem terpusat akan memudahkan masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungannya seperti dengan adanya peta indikatif rawa nasional, maka seharusnya tidak ada lagi yang membangun bangunan di rawa karena itu sangat merugikan. Contoh lain mengenai peta kawasan lahan gambut. Bila kita membongkar gambut, maka akan banyak karbon yang membahayakan keluar. kini masyarakat harus semakin bijak dan cerdas dalam mengelola lingkungan dengan menggunakan sistem ini. Sayangnya, pembaruan sistem ini dilakukan 2 tahun sekali. Selain itu, masalah tenaga teknis yang kini semakin berkurang baik itu teknis di pusat maupun di lapangan semakin terasa. Akhir-akhir ini Indonesia kekurangan tenaga teknik lapangan yang membuat peta. Di tingkat provinsi saja hanya ada sekitar 4—5 orang. Justru kini yang dibutuhkan adalah tenaga di kabupaten/kota karena sekarang Indonesia membutuhkan pemetaan skala 1:50000 untuk tingkat kabupaten/kota dan skala 1:5000 untuk tingkat desa. Bayangkan saja bila semua desa dapat dipetakan dengan baik, maka bukan hanya masalah lingkungan, tapi masalah ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, tata ruang akan bisa diselesaikan dengan baik. Selain itu, masalah cyberattack tengah mengincar negeri ini. Menurut Menkopolhukan, Indonesia setiap hari menghadapi kurang-lebih 2500 serangan siber







Kesimpulan : geospasial adalah semua informasi dan berbagai jenis data mengenai kenampakan bumi.

Saran : Seiring perkembangan dunia IT banyak alat-alat atau aplikasi bermunculan oleh karena itu saran saya perbanyak sistem-sistem atau aplikasi yang bisa memberikan informasi tentang misalnya peta indikatif rawa nasional maupun peta kawasan lahan gambut, jadi untuk meminimalisir kejahatan pembangunan yang semena-mena.


Url GitHub : https://github.com/myusufwe/GIS/blob/master/kuliah/pertemuan2.md

Plagiarisme : https://drive.google.com/file/d/0B7dQQEiYCSfDeENaOVFPbUdPV00/view?usp=sharing

Thursday, October 20, 2016

GITHUB, SSH KEYS, AKSES PULL PUSH REPOSITORY (TUTORIAL)


Apa itu Github?
Github adalah sebuah website yang memberikan pelayanan untuk menyimpan repository anda secara gratis. Banyak perintah yang ada di git bash dan git gui bisa dilakukan melalui Github. Tidak hanya itu, Github juga memudahkan kolaborasi dalam suatu proyek dengan fitur-fitur tambahan seperti pull request, diskusi di patch, mengatur bugs, dan lain-lain.

Password-less login, seperti menggunakan Clef memang mudah dan cepat. Namun, aplikasi seperti Clef hanya bekerja pada beberapa software tertentu. Bagaimana jika ingin menggunakan password-less login untuk hal lain, semisal login ke dalam terminal SSH? Salah satu alternatif yang mudah dan juga aman adalah dengan menggunakan SSH Keys.
Apa itu SSH Keys?
Hampir sama seperti password, SSH Keys adalah ibarat gembok dan kunci atas identitas kita. Namun, perbedaannya adalah SSH Keys itu ibarat kunci yang dikunci.
Kok begitu?
Password adalah kunci satu arah. Berisi huruf, angka dan atau simbol yang tidak terenkripsi dan tidak terproteksi. Sepanjang atau sesulit apapun password kamu, dengan metode bruteforce pada akhirnya akan terpecahkan juga (meskipun kadang membutuhkan waktu yang sangat lama).
SSH Keys adalah kunci dua arah. SSH Keys bekerja menggunakan pasangan dari Public Key dan Private Key untuk bisa bekerja. Public Keys ibarat gembok yang yang kita gantungkan di pintu rumah dan Private Keys adalah kunci gembok tersebut. Jadi dalam hal ini secara singkat bisa di gambarkan bahwa Public Keys adalah kode yang kita letakkan di Server kita dan Private Key adalah kunci yang kita gunakan untuk membuka kode tersebut.
Kunci dan gembok ini terbuat dari enkripsi yang saling berhubungan, jadi tanpa salah satu dari kedua hal ini hampir mustahil untuk memecahkannya. Mekanisme ganda inilah yang menjadi alasan mengapa menggunakan SSH Keys jauh lebih aman daripada menggunakan password. Karena SSH Keys itu ibarat password yang terpassword


  1. Kesimpulan : Github adalah sebuah website yang memberikan pelayanan untuk menyimpan repository anda secara gratis dan , SSH Keys adalah ibarat gembok dan kunci atas identitas kita. Namun, perbedaannya adalah SSH Keys itu ibarat kunci yang dikunci.
  2. Saran : Sebaiknya terus di implementasikan di dunia pendidikan khusunya di Politeknik Pos Indonesia. Untuk go green atau zero papper.

Nama :Muhammad Yusup
Kelas : D4 TI 3A
NPM : 1144098

Tutorial GitHub :

Plagiarisme : https://drive.google.com/file/d/0B7dQQEiYCSfDc0JWUUR1OVRLTGM/view?usp=sharing
Url GitHub :  https://github.com/myusufwe/kapitaselekta

Sunday, October 16, 2016

Rancang Bangun Sistem Pendeteksi Bau (Amonia) Berbasis IoT




Di era global kebutuhan manusia akan system keamanan lingkungan sangat di butuhkan dan erat kaitannya dengan penerapan teknologi. Salah satu contohnya adalah penerapan teknologi ke dalam aplikasi-aplikasi web yang terhubung dengan mikrocontroller di berbagai kota modern. Penerapan teknologi yang dimaksud salah satunya adalah sistem yang bisa memantau lewat jarak jauh menggunakan web aplikasi yang terintegrasi dengan mikrocontoller.

Banyak nya produk makanan yang menggunakan bahan-bahan yang bisa memicu bau tidak sedap dengan skala besar. Bau tersebut berasal dari kandungan gas ammonia (NH3) yang tinggi dan gas hydrogen sulfide (H2S), ammonia adalah gas tidak berwarna yang mempunya daya iritasi yang tinggi terutama terhadap mata dan pernapasan manusia, bau tersebut berasal dari tempat sampah yang disebabkan adanya penumpukan sampah.

Pada proyek ini, penulis akan merancang RANCANG BANGUN SISTEM PENDETEKSI BAU SAMPAH BERBASIS IOT. Dalam perancangannnya sistem ini menggunakan website sebagai wadah penerima data yang di kirim dari microcontroller yang sudah terintegrasi, data yang dikirim berupa informasi kadar bau ammonia pada tempat sampah, karena telah disebutkan bahwa gas amonia ditimbulkan dari sampah yang menumpuk dan juga memberi informasi untuk lingkungan yang berada di sekitar tempat sampah akan bahayanya gas ammonia berupa notifikasi.

Diharapkan dengan adanya teknologi tersebut bisa menjadi salah satu langkah hidup sehat pada era modern ini.

Solusi dari masalah ini yaitu :
1.      Pengelolaan sampah yang efektif dan aman unutk lingkungan sekitar.
2.      Dapat memantau kadar gas ammonia di tempat sampah

Kesimpulan dan Saran :
Diharapkan dengan adanya teknologi tersebut bisa menjadi salah satu langkah hidup sehat pada era modern ini dan menjadikan lingkungan Smart City (bersih, sehat.


Nama : Muhammad Yusup
NPM : 1144098
Kelas : D4 TI 1A 
Politeknik Pos Indonesia
Mata Kuliah : Proyek 2

Referensi Daftar Pustaka